PERISTIWA PENTING DI BULAN DZULQA’DAH PART 2
Sahabat, kita hampir sampai di ujung bulan Dzulqa’dah. Bulan yang termasuk dalam empat bulan haram yang Allah ﷻ sebut secara khusus dalam Al-Qur’an. Bulan ini bukan bulan biasa. Di dalamnya, banyak peristiwa besar yang menjadi pelajaran bagi kita sebagai umat Islam
Setelah sebelumnya kita membahas beberapa kejadian penting, berikut dua
peristiwa lainnya yang juga terjadi di bulan Dzulqa’dah.
3. Rasulullah ﷺ Melakukan Empat Kali Umrah di Bulan Dzulqa’dah
Sepanjang hidupnya, Rasulullah ﷺ melakukan umrah sebanyak empat kali. Menariknya, keempat umrah tersebut dilakukan pada bulan Dzulqa’dah. Dalam riwayat Imam al-Bukhari disebutkan bahwa, Rasulullah ﷺ melakukan umrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa’dah: umrah dari Hudaibiyah, umrah pada tahun berikutnya, umrah dari Ji’ranah, dan umrah yang dilakukan bersama dengan hajinya. (HR Bukhari no. 4148)
Para ulama menjelaskan bahwa ini menunjukkan keutamaan melaksanakan umrah di bulan Dzulqa’dah, karena Nabi ﷺ sendiri mencontohkannya. Dzulqa’dah adalah bulan tenang, bulan haram, dan bulan yang dijadikan Rasulullah ﷺ sebagai waktu untuk memperbanyak ibadah.
4. Allah ﷻ Berfirman Langsung kepada Nabi Musa ‘Alaihissalam
Dalam surah Al-A’raf ayat 143, Allah ﷻ berfirman: Ketika Musa datang untuk (bermunajat) pada waktu yang telah Kami tentukan (selama empat puluh hari) dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, dia berkata, “Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.” Dia berfirman, “Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu. Jika ia tetap di tempatnya (seperti sediakala), niscaya engkau dapat melihat-Ku.” Maka, ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) pada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, “Mahasuci Engkau. Aku bertobat kepada-Mu dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman.”
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa peristiwa agung ini terjadi di bulan Dzulqa’dah. Pendapat ini diriwayatkan dari para ulama seperti Mujahid, Masruq, dan Ibnu Juraih. Nabi Musa ‘alaihissalam dipanggil oleh Allah ﷻ untuk menerima wahyu berupa Taurat, dan pada saat itulah Allah berfirman langsung kepadanya.
Sahabat, dari dua peristiwa di atas kita bisa melihat bahwa Dzulqa’dah bukan bulan biasa. Rasulullah ﷺ memilihnya untuk menunaikan umrah, dan Allah ﷻ memilihnya sebagai waktu berbicara langsung dengan Nabi Musa ‘alaihissalam. Sudah semestinya kita pun menghormati bulan ini sebagaimana Allah ﷻ memuliakannya.
Allah ﷻ berfirman dalam surah At-Taubah ayat 36: Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu)..
Maka mari kita gunakan sisa hari-hari di bulan ini dengan sebaik-baiknya. Perbanyak istighfar, jaga lisan, bersihkan hati, dan perbanyak amal saleh. Karena dosa di bulan haram lebih berat, dan pahala kebaikan juga lebih besar.
Semoga kita termasuk orang-orang yang dimuliakan Allah ﷻ di bulan ini, dijauhkan dari dosa, dan disiapkan menyambut Dzulhijjah dengan hati yang bersih, iman yang kuat, dan amal yang diterima. Aamiin.
Rek sedekah, qurban:
BSI : 2217081947*
*BRI : 441101040976531*
an Yayasan griya bina yamuti