Zulkaidah atau Dzulqo'idah (Bahasa Arab: ذو
القعدة, transliterasi: Dzulqaidah), adalah bulan kesebelas
dalam penanggalan Islam, hijriyah.
Ia merupakan bulan yang mengandung makna sakral dalam sejarah di mana pada
bulan ini terdapat larangan berperang.
Makna kata Zulkaidah adalah 'Penguasa Gencatan Senjata' sebab pada saat itu
bangsa Arab meniadakan peperangan pada bulan ini. (
Wikipedia).
Asal Penamaan Secara bahasa, Dzul Qo’dah terdiri dari dua kata: Dzul, yang
artinya: Sesuatu yang memiliki dan Al Qo’dah, yang artinya tempat yang
diduduki.
Bulan Dzul Qa`idah --tahun ini bertepatan dengan awal Juni 2025-- adalah bulan
pertama dari bulan-bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt.
Hadis Shahih Seputar Bulan Dzul Qa’dah
Dari
Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya zaman berputar sebagai
mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas
bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan:
Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar,
antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari & Muslim)
- Dari
Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan umrah
sebanyak empat kali, semuanya di bulan Dzul Qo’dah, kecuali umrah yang
dilakukan bersama hajinya. Empat umrah itu adalah umrah Hudaibiyah di
bulan Dzul Qo’dah, umrah tahun depan di bulan Dzul Qo’dah, …(HR. Al
Bukhari)
Amalan Sunah Khusus
Adakah amalan sunah atau amalan khusus bulan Zulkaidah
sesuai dengan sunnah Rasul?
Setidaknya ada dua hadits shahih tentang seputar Bulan Dzul Qa’dah dalah Shahih
Bukhari dan Shahih Muslim.
Dari Abu Bakrah ra, Nabi Saw bersabda: “Sesungguhnya
zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu
tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan
berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku
Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari &
Muslim).
Dari Anas bin Malik ra, ia mengatakan: Nabi Saw melakukan umrah
sebanyak empat kali, semuanya di bulan Dzul Qo’dah, kecuali umrah yang
dilakukan bersama hajinya. Empat umrah itu adalah umrah Hudaibiyah di bulan
Dzul Qo’dah, umrah tahun depan di bulan Dzul Qo’dah" (HR. Al
Bukhari).
Dari dua hadits tersebut, tidak disebutkan amalan khusus atau amalan sunah
bulan Zukaidah, kecuali ditegaskan Zulkaidah merupakan salah satu dari empat
bulan suci selain Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Dengan demikian, tidak ada amalan khusus yang sunah dilakukan di bulan
Zulkaidah, kecuali amal shalih seperti biasa, mengamalkan kewajiban sebagai
Muslim, terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan, terus berusaha meningkatkan
doa dan amal kebaikan.
Berikut 4 peristiwa dalam Dzulqa'dah yang menurut Sunnatullah penting untuk diketahui: 1. Perang Bani Quraizhah Sunnatullah mengutip pendapat Syekh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri yang mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada bulan Dzulqa'dah. "Peperangan ini (Bani Quraizhah) terjadi pada bulan Dzulqa’dah tahun kelima (hijriah)," tulis Sunnatullah, mengutip Syekh Shafiyurrahman.
Kemuliaan Dzulqa'dah Selain peristiwa penting yang terjadi, terdapat kemuliaan-kemuliaan dalam bulan Dzulqa'dah. Muhammad Sunandar dalam tulisannya yang dimuat di NU Online berjudul Bulan Dzulqa’dah dan Keutamaannya menyebutkan bahwa ada 4 kemuliaan pada Dzulqa'dah. 1. Dzulqa'dah, satu dari empat bulan haram Sunandar menjelaskan, Dzulqa’dah termasuk empat bulan haram, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 36. Maksud dari bulan haram dalam ayat ini, jelas Sunandar, adalah bulan yang di dalamnya diharamkan melakukan semua bentuk kezaliman dan aniaya. Segala dosa dan juga pahala menjadi amat besar di bulan-bulan ini dibanding bulan lainnya, sehingga bulan haram begitu mulia di sisi Allah. 2. Dzulqa'dah tergolong dalam tiga bulan haji Sunandar mengutip Tafsir Jalalain bahwa yang dimaksud dengan bulan haji dalam Surat Al-Baqarah ayat 197 adalah Syawal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah (10 hari pertama). 3. Rasulullah langganan umrah Sunandar mengutip pendapat Imam Assyaukani dalam kitab Nailul Authar yang menyatakan bahwa silang pendapat tentang bulan terbaik pelaksanaan umrah, apakah di bulan Ramadhan atau di tiga bulan haji? Alasannya, karena Rasulullah tak pernah menunaikan umrah kecuali di Dzulqa’dah. 4. Janji Allah kepada Nabi Musa Allah berfirman dalam Surat Al-A’raf ayat 142: ”Dan kami telah menjanjikan kepada Musa untuk memberikan padanya kitab Taurat setelah berlalu 30 malam.” "Diriwayatkan dari Imam ‘Ata bahwa yang dimaksud dengan 30 malam dalam ayat tersebut adalah bulan Dzulqa’dah," jelas Sunandar, mengutip pendapat Ibnu Abi Hatim dalam Tafsir Al-Qur’anil ‘Adhim.
Namun, mengingat bulan berikutnya adalah Zulhijah atau bulan haji, maka
"amalan khusus" yang perlu dilakukan adalah bersiap-siap melaksakan
ibadah kurban, karena amalan sunah yang paling disukai Allah SWT pada Hari Raya
Idul Adha 10 Dzulhijjah --tahun ini insya Allah bertepatan dengan Jumat 6 juni
2025
Demikian ulasan ringkas tentang Keutamaan dan Amalan Sunah Bulan Dzulqaidah
(Zulkaidah). Wallahu a'lam bish-shawabi.
disarikan dari NU.Online & Muslim or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar