SUDAH SEJAUH MANA HIJRAH KITA?
Di awal tahun baru Hijriyah, ini waktu yang pas untuk mengajak diri sendiri berhenti sejenak dan bertanya: selama ini kita makin dekat dengan Allah, atau malah makin hanyut dalam urusan dunia?
Sahabat Nabi ﷺ, Hanzhalah radhiyallahu ‘anhu, pernah merasa seperti kehilangan rasa iman. Ia sampai berkata kepada Abu Bakar, “Hanzhalah telah menjadi munafik.” Kenapa? Karena saat duduk bersama Rasulullah ﷺ, ia merasa begitu hidup—seolah surga dan neraka ada di depan mata. Tapi begitu pulang ke rumah, bertemu keluarga, sibuk dengan urusan harian, semua semangat itu terasa memudar.
Abu Bakar pun jujur, ia merasakan hal yang sama. Lalu mereka menemui Rasulullah ﷺ. Apa jawaban beliau?
Beliau menjelaskan bahwa kondisi hati memang tidak akan selalu stabil. Tidak mungkin seseorang terus-menerus berada dalam puncak keimanan seperti saat sedang duduk di majelis ilmu atau dzikir. Maka Rasulullah ﷺ menegaskan: “Sesaat demi sesaat.” (HR. Muslim no. 2750) Iman memang naik turun, tapi yang penting adalah terus kembali.
Hadis ini menguatkan kita bahwa rasa futur (turunnya semangat ibadah) itu manusiawi. Yang jadi masalah bukan turunnya semangat, tapi saat kita tidak berusaha bangkit lagi.
Muharram ini, kita bisa mulai dari hal-hal kecil: shalat di awal waktu, baca Al-Qur’an meski satu halaman, dzikir sebelum tidur, atau menahan jari dari scroll yang nggak perlu.
Hijrah bukan soal berubah drastis dalam semalam, tapi soal menjaga langkah-langkah kecil secara konsisten. Karena yang kecil tapi terus dijaga, lebih bernilai daripada yang besar tapi hanya sesekali.
hijrah menjadi sebab mendapatkan rahmat Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ.
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS al-Baqarah [2]: 218).
Semoga tahun ini jadi awal dari kebiasaan baik yang terus mengakar, dan bukan cuma semangat yang hilang setelah beberapa hari. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar